Mengingat masa lalu.....
Photo by-Hukum online
Bukan ini bukan masa lalu tentang urusan perasaan, pengalaman rasa sakit, cinta dan jatuh. Bukan.
Ini adalah masa masa menggunakan rok merah baju putih, kala itu lucu sekali rasa nya, ada yang kabur keluar, ada yang menangis, ada yang memukul melawan, karna apa? Karna akan disuntik, rasanya masa itu sering sekali kita diberi suntikan vaksin atau imunisasi, seperti vaksin tetanus, campak, polio dan lain sebagainya. Hingga saat ini, masa pandemi seperti ini kita sangat menunggu nunggu para ilmuan untuk membuat vaksin.
Bersumber dari WHO, vaksin mengandung bakteri, virus, atau komponennya yang dengan kemajuan teknologi sudah dikendalikan, maka pemberian vaksin tidak menyebabkan orang menderita penyakit seperti jika orang tersebut terpapar/terpajan dengan antigen yang sama secara alamiah sehingga setelah tubuh terpapar kuman penyebab penyakit yang sebenarnya di kemudian hari, tubuhnya akan membentuk antibodi dengan cepat untuk melawan kuman tersebut.
Lalu hal ini akan berkesinambungan, bersangkut paut, mirip. Ya mirip keadaannya dengan keimanan. Kita analogikan terbalik, disini vaksin adalah sebuah suntikan yang mengandung ramuan “nasehat”, jadi ketika godaan datang kita punya antibody untuk mengatasinya. Jujurlah pada diri sendiri, sejauh jauhnya hubungan kita dengan Tuhan, saat tidak sengaja sebuah nasehat kita dengarkan pasti ada getaran didalam hati kita, meski hanya sekecil harapan kita akan bersamanya eaaa😆, tidak saya hanya bercanda, tapi pembahasan kali ini adalah hal serius.
Sulit memang untuk mulai memaksakan diri jika mendengar nasehat belum menjadi kebiasaan, tapi sama halnya seperti anak SD yang berusaha menghindar saat akan disuntik, setelah dipaksakan rasa sakitnya tak terlalu terasa, hanya saja mereka lebih dulu merasa takut, tapi setelahnya mereka terhindar dari penyakit, karna kadangkala kita perlu dipapar atau dilatih sakit dulu agar mudah menghadapi rasa kesakitan itu sendiri kedepannya.
Maka dari itu jika vaksin penyakit saja sangat diperlukan oleh tubuh kita, sama halnya dengan suntikan keimanan ini. Jadi dengan secercah iman yang masih ada dalam diri kita, mari kita perbesar, kita beri kejelasan atas keimanan kita yang begitu buram dengan siraman siraman, percikan percikan, suntikan suntikan nasehat agar ia terus tumbuh dan berkembang.
Vaksin kali ini adalah suntikan untuk diri sendiri dan semoga menjadi suntikan juga bagi kalian yang membaca tulisan ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar