Sebentar lagi aku akan berada disana, sedang aku menginginkan tetap disini.
Photo by-jadiBerita.com
Pada dasarnya sebenarnya sama saja, disini aku berada diantara orang-orang, pun disana juga begitu, hanya saja sebagian besar orang-orang disini adalah orang-orang terdekat, sedang disana sering terasa hampa karna berada diantara orang-orang yang bahkan aku tak mengenalnya, meskipun ada juga diantaranya orang-orang dekat.
Hidup terkadang adalah dimana kita berada, namun kadangkala pula bukan hal itu yang menjadi fokus utama, tapi dengan siapa kita disana, entah dimanapun itu. Seperti itulah berjalannya perpisahan dan kerinduan, bisa jadi tempatnya, orang orangnya dan diantara keduanya adalah keadaan atau suasananya.
Dunia begitu luas, namun entahlah, apa karna pikiran manusia yang terlalu sempit dengan menganggap perpisahan tempat, adalah kesedihan, sedang pembicaraan bisa dimulai dengan satu ketikan jari atau... sebenarnya yang kita khawatirkan adalah tentang waktu? Memang kesibukan sering menimbulkan kesalah pahaman ketika tak saling berada dalam satu tempat yang sama atau... bahkan kita merasakan penyesalan ketika bersama namun tak saling bicara?
Hati manusia memang sulit, karna bahkan si manusia nya sendiri kadangkala tidak mengerti akan perasaannya, perasaan sedih, marah, suka dan bahkan hampa, karena sejatinya yang dibutuhkan adalah tenang. Ketenangan.
Lalu, perihal kerinduan..., hal-hal sederhana bahkan bisa menjadi pemicunya, entah hanya bagaimana kebiasaan cara menutup pintu, cara bicara dan bercanda, berteriak dan saling memanggil, bahkan cara marah sekalipun dan kegiatan-kegiatan sederhana lain yang dilakukan berulang-ulang saat bersama. Semakin banyak yang terjadi dan dilakukan bersama, semakin banyak pula kenangan untuk menjadi tolak ukur besarnya rasa rindu.
Dari sini barangkali bisa dibuat peribahasa "Banyak jalan untuk diri pergi, tapi tidak untuk hati yang masih ingin tinggal"

Tidak ada komentar:
Posting Komentar