Kamis, 31 Desember 2020

FAKE

Dunia ini benar benar abu-abu. Banyak yang berusaha berbuat baik dikatakan fake. Manusia dengan mudah menilai hati manusia dengan segala prasangka. Membenarkan diri yang merasa "aku kan gak fake".

Sebenarnya apakah kita bisa mendefinisikan bagaimana seseorang fake atau tidak?

                      Gambar Kartun Orang Fake Smile

 Photo by-Random post

Baik, benar. Katakanlah fake. 


-Ada yang harus berpura pura selalu bisa membantu orang tuanya meski ia sedang tidak ingin melakukannya

-Ada yang harus memotong waktu amarahnya karna tidak ingin membuat suasana menjadi tidak enak 

-Ada yang berkumpul bersama keluarganya, tertawa bersama meski ada sedih yang sedang ia rasa

-Ada yang membantu orang lain walaupun sedang malas-malasnya.



Namun jika kita semua tidak fake apakah akan kita diamkan saja orang tua kita menua bersama lelahnya?

Apakah kita harus berlama lama marah-marah?

Kalau kita sedang sedih orang sekitar takkan kita hiraukan selama lamanya? 

Atau tak kita hiraukan orang yang sedang perlu bantuan meski sedang berada dihadapan kita?



"Boleh marah sekali kali, tapi tidak perlu berhari hari"

"Kita tidak sedang pura pura bahagia, namun bahagia dan sedih memang ada waktunya bukan? Tak ada bahagia yang selalu dan tak ada sedih yang berlarut-larut"

"Kita tidak sedang berpura-pura baik, namun kita memang harus menjadi baik"

Kamis, 24 Desember 2020

Semangat. Aku.

Sebelumnya kehidupanku terasa datar saja, kadang memang menginjak kerikil, namun kerikil hanya bebatuan kecil. Untuk melewati jalan seperti ini rasa rasanya aku tidak perlu terlalu bersemangat sehingga untuk kadar semangat yang saat itu ku miliki terasa cukup.

  Kerikil-kerikil Kecil | Terhampar, Tampak Tak Berarti

 Photo by-WordPress.com

Namun, ketika aku merasa berada dimasa masa berat, aku pikir aku sangat membutuhkan seseorang untuk selalu mengatakan "ayo kamu pasti bisa melewati ini, semangat!". Aku selalu membayangkan ada pesan seperti itu yang selalu ku baca atau ku dengar secara langsung dari seseorang. Ya, seakan aku yang sedang sendiri sangat membutuhkan seseorang. Orang yang aku harapkan seperti itu.

Ternyata memang benar, mungkin hal-hal dan seseorang itu bisa membangkitkan semangat, namun setelah aku pikir pikir dan bayangkan lagi, bukan. Bukan orang lain sumber semangat itu, meski aku mendapat ucapan seperti itu setiap hari, tapi tidak ada kemauan dari diri sendiri, segalanya terasa sementara saja atau justru bualan semata.

Maka mulai hari ini, setiap hari "diriku sendiri" akan mengatakan pada diriku "Kamu bisa, ya. Kamu pasti bisa! Semangat!✊