Rabu, 25 November 2020

Surat untuk mereka

Kepada : Dua orang yang biasa disebut masyarakat orang tua, biasa ku sebut ayah mama karna aku dibuat oleh mereka, diciptakan oleh Allah yang maha Esa

Dari : Aku yang masih sendiri karna belum bersuami

Di : Rumah kalian tempat aku menumpang untuk bertumbuh 

Biaya : Hanya kuota wifi yang juga dibayar oleh kalian

Jenis Pengiriman : Reguler, bukan kilat karna jaringan sedang lemot

 




Aku sangat ingin memeluk kalian, menangis dan mengatakan aku sangat menyayangi kalian, aku sangat ingin megucapkan terima kasih setiap hari dan meminta maaf setiap merepotkan kalian. Hanya saja aku tidak terbiasa mengutarakan rasa sayang dengan cara begitu, sehingga ada rasa canggung untuk melakukannya meski aku sangat ingin.

Setiap hari, aku tak pernah lepas memperhatikan kantong mata diwajah mama yang menandakan betapa lelah dan beratnya pikiran nya setiap hari, pun selalu memperhatikan kerutan diwajah ayah yang menandakan kalian semakin menua.

Setiap hari aku merasa takut dan selalu memperhatikan apakah kalian akan bangun lagi setiap pagi hingga disuatu pagi kau terlalu lelah dan terlambat bangun sehingga aku bahkan tidak berani mencek kekamar untuk melihat apakah mama masih bernapas.

Aku merasa sakit saat kalian sakit, penat dan memijat tubuh kalian, aku sangat ingin mengatakan tolong kalian jangan terlalu lelah, namun aku merasa belum pantas untuk mengatakannya karna aku belum bisa memberikan kalian apapun.

Aku memang ikut tertawa saat kalian bercanda rambut kalian telah memutih, namun didalam aku sangat terpukul, aku sangat ingin mengatakan bahwa seharusnya kalian sudah harus menikmati hidup, memperbanyak istirahat, namun nyatanya kalian masih sangat lelah bekerja dan memikirkan masa depan anak-anak kalian.


Ini surat rahasia, kalian tidak akan mungkin membaca, tapi ini benar benar suara hati yang sangat ingin aku sampaikan namun tak tersampaikan.